Sabtu, 21 April 2012

Pengertian TRANSFORMATOR ELECTRIC

Transformator atau sering juga disebut trafo adalah komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk mengubah (menaikkan/menurunkan) tegangangan listrik bolak-balik (AC)Bentuk dasar transformator adalah sepasang ujung pada bagian primer dan sepasangujung pada bagian sekunder.Bagian primer dan skunder adalah merupakan lilitan kawatemail yang tidak berhubungan secara elektris. Kedua lilitan kawat ini dililitkan padasebuah inti yang dinamakan inti trafo. Untuk trafo yang digunakan pada tegangan ACfrekuensi rendah biasanya inti trafo terbuat dari lempengan2 besi yang disusun menjadisatu membentuk teras besi.Sedangkan untuk trafo frekuensi tinggi (digunakan padarangkaian2 Radio Frequency/RF) menggunakan inti ferit (serbuk besi yang dipadatkan).

Pada penggunaannya trafo juga digunakan untuk mengubah impedansi. (hah makananapaan tuh impedansi?!)Wah kalo ngejelasin impedansi bakal habis postingan ini, ntar deh saya jelaskan tentangimpedansi lain waktu aja ya :-). Balik lagi ke trafo, untuk trafo frekuensi rendahcontohnya adalah trafo penurun tegangan (Step Down Trafo) yang digunakan pada peralatan2elektronik tegangan rendah, adaptor, pengisi battery dsb. Trafo jenis ini jika pada bagian primernya kita hubungkan dengan tegangan AC misalnya 220 volt maka pada bagian skundernya akan mengeluarkan tegangan yang lebih rendah. Pada rangkaiantersebut trafo berfungsi untuk menurunkan tegangan AC dari jala-jala PLN yang 220 voltmenjadi sebesar tegangan yang dibutuhkan peralatan tersebut agar dapat bekerja normal,misalnya 3 volt, 6 volt atau 12 volt dsb.
Sementara itu trafo penaik tegangan (Step Up Trafo) adalah kebalikan dari step downtrafo yaitu untuk menaikkan tegangan listrik AC. Sebuah trafo penurun tegangan bisa juga kita gunakan untuk menaikkan tegangan dengan membalik bagian primernya þÿ menjadi skunder dan bagian skunder menjadi primer, tentu dengan memperhatikantegangan kerja trafo tersebut. Contoh penggunaan trafo penaik tegangan adalah padarangkaian emergency light/lampu darurat yang menyala saat PLN padam dan UPS padaPC. Prinsip kerjanyanya adalah tegangan DC (searah) yang berasal dari battery diubahmenjadi tegangan AC (bolak-balik) lalu dinaikan menjadi 220 volt oleh trafo sehinggamampu menyalakan lampu atau PC di saat PLN padam.
Secara (bukan karena;-)) prinsip trafo penurun tegangan adalah jumlah lilitan primernyalebih banyak dari pada jumlah lilitan skundernya . Sedangkan trafo penaik teganganmemiliki jumlah lilitan primer lebih sedikit dari pada jumlah lilitan skundernya. Jikadilihat dari besarnya ukuran kawat email yang digunakan, trafo penurun teganganmemiliki ukuran kawat yang lebih kecil pada lilitan primernya. Sebaliknya trafo penaik tegangan memiliki ukuran kawat yang lebih besar pada lilitan primernya. Hal inidikarenakan pada trafo penurun tegangan out put (keluaran) arus listriknya lebih besar,sedangkan trafo penaik tegangan memiliki out put arus yang lebih kecil. Sementara itufrekuensi tegangan pada in put dan out putnya tetap (tidak ada perubahan). Parameter lainadalah efisiensi daya trafo. Dalam kinerjanya trafo yang bagus memiliki efisiensi dayayang besar (sekitar 70-80%). Daya yang hilang biasanya keluar menjadi kalor/panas yangtimbul pada saat trafo bekerja. Trafo yang memiliki efisiensi tinggi dibuat dengan teknik tertentu dengan memperhatikan bahan inti trafo, kerapatan lilitannya serta faktor 2 lainnya.
Untuk mengetahui sebuah trafo masih bagus atau sudah rusak adalah denganmenggunakan AVO meter. Caranya posisikan AVO meter pada posisi Ohm meter, lalucek lilitan primernya harus terhubung. Demikian juga lilitan sekundernya juga harusterhubung. Sedangkan antara lilitan primer dan skunder tidak boleh terhubung, jikaterhubung maka trafo tersebut konslet (kecuali untuk jenis trafo tertentu yang memangdidesain khusus untuk pemakaian tertentu). Begitu juga antara inti trafo dan lilitan primer/skunder tidak boleh terhubung, jika terhubung maka trafo tersebut akanmengalami kebocoran arus jika digunakan. Secara fisik trafo yang bagus adalah trafoyang memiliki inti trafo yang rata dan rapat serta jika digunakan tidak bergetar, sehinggaefisiensi dayanya bagus. Dalam penggunaannya perhatikan baik2 tegangan kerja trafo,tiap tep-nya biasanya ditulis tegangan kerjanya misalnya pada primernya 0V - 110V -220V, untuk tegangan 220 volt gunakan tep 0V dan 220V, sedangkan untuk tegangan110 volt gunakan 0V dan 110V, jangan sampai salah atau trafo kita bakal hangus! Dan pada skundernya misalnya 0V - 3V - 6V - 12V dsb, gunakan 0V dan tegangan yangdiperlukan. Ada juga jenis trafo yang menggunakan CT (Center Tep) yang artinya adalahtitik tengah. Contoh misalnya 12V - CT - 12V, artinya jika kita gunakan tep CT dan 12Vmaka besarnya tegangan adalah 12 volt, tapi jika kita gunakan 12V dan 12V besarnyategangan adalah 24 volt.
Besarnya arus listrik yang bisa di supply oleh sebuah trafo biasanya juga dicantumkanmisalnya 0.5 Amp, 1 Amp, 5 Amp dsb. Sesuaikan dengan kebutuhan jika membeli ataumenggunakannya agar bisa berfungsi normal dan efisien.Jenis2 trafo yang lain adalah trafo OT(Output Trafo) dan IT(Input Trafo). Trafo jenis ini banyak digunakan pada peralatan audio. Untuk trafo frekuensi tinggi mungkin nanti akankita bahas pada bagian Radio Frekuensi (RF) karena penggunaannya lebih banyak dalamrangkaian2 RF.


Teknik Membuat Trafo:
(Trafo) sendiri, untuk kebutuhan rancang bangun rangkaian Elektronika, akanmenghasilkan mutu Trafo yang sangat baik. Karena konstruksi yang kita bangun bisadisesuaikan dengan kebutuhan kita. Dengan panduan yang cermat dan teliti anda akanmampu membuat Trafo tanpa harus terlebih dahulu mempelajari teori Trafo dari bangkukuliah yang begitu rumit. Seluruh metode yang akan di sampaikan, berdasarkan hasil ujicoba yang telah berhasil dengan baik.Sekilas tentang TRAFO.Trafo atau Tranformator adalah suatu alat yang berfungsi menaikkan dan menurunkantegangan listrik arus bolak-balik, dari tegangan tertentu menjadi lebih tinggi atau lebihrendah.Berdasarkan cara kerjanya /Fungsinya , Trafo dibagi menjadi dua yaitu:
1.Trafo Step up (menaikkan tegangan)
Yaitu jumlah lilitan Primer lebih sedikit dibanding jumlah lilitan sekunder
 2.Trafo step down (menurunkan tegangan)
Yaitu jumlah lilitan primer lebih banyak dibanding jumlah lilitan sekunder.Komponen yang dibutuhkan untuk membuat trafo terdiri dari Tiga komponen pokok yaitu:1.Kern (inti besi)2.Kawat tembaga (kawat email).3.Koker (tempat melilit kawat).

Gambar:Inti Kern yang Berbentuk E & I
Gambar:Koker Tempat Melilit kawat email
Gambar:Koker yang Sudah Dililit dgn Kawat Primer


Semua Komponen yang dibutuhkan untuk membuat Trafo, banyak tersedia di pasaran. Langkah-langkah membuat Trafo. 1.Menentukan besar Trafo / daya Trafo yang akan dibuat.Setelah menetapkan ukuran (daya) Trafo yang akan dibuat, kita bisa menentukan ukuraninti yang dibutuhkan,2.Menentukan Tegangan Primer (masuk) dan tegangan skunder (keluar).sebagai pedoman untuk menentukan diameter kawat yg akan kita gunakan.Contoh Membuat Trafo 250W. (input :220v, output: 24v ct. 24v, ) 5 Amper Seperti yg telah saya jelaskan diatas, kita tidak perlu pusing menghitung angka-angkamatematika, tetapai kita mulai dari cara yang sudah dicoba dan sudah berhasil.Ukuran inti untuk Trafo 250W kita menggunakan Kern dengan ukuran lebar inti 3,2cm,tebal susunan kern akan didapat 5cm. (hitungan tersebut berasal dari akar 250 = 15,81.karena menggunakan kern ukuran 3,2 cm sehingga didapat 1 5,81 / 3,2 = 4,9.dibulatkan keatas menjadi 5cm. ).Jumlah lilitan kawat email, untuk Trafo 250w adalah 3 lilitan / volt, sehingga untuk tegangan primer (220V) didapat 660 lilit.Diameter kawat primer antara 0,4 - 0,45 mm . namun sebagai tahap awal saya sarankangunakan dulu ukuran kawat primer 0,40mm, dengan pertimbangan anda belum mahir menyusun gulungan kawat dengan rapih. untuk tegangan skundernya (24v ct 24v) kitagunakan kawat email dengan diameter 0,85mm,Jumlah lilitan skunder ( untuk tegangan 24V ct 24V ) hitungannya tentu( 24 +24 = 48V . 48 lilit X 3 lilit =144 Lilit )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar