Minggu, 15 April 2012

PENGUAT TRANSISTOR
 Transistor merupakan komponen dasar untuk sistem penguat. Untukbekerja sebagai penguat, transistor harus berada dalam kondisi aktif. Kondisiaktif dihasilkan dengan memberikan bias pada transistor. Bias dapatdilakukan dengan memberikan arus yang konstan pada basis atau padakolektor.Secara umum penguat ( amplifier ) dapat dikelompokkan menjadi 3(tiga), yaitu penguat tegangan, penguat arus dan penguat transresistansi.Pada dasarnya kerja sebuah penguat adalah mengambil masukan ( input ),mengolahnya dan menghasilkan keluaran ( output )yang besarnya sebandingdengan masukan.Ada 3 macam konfigurasi dari rangkaian penguat transistor yaitu : Common-Emitter (CE) , Common-Base (CB) , dan Common-Collector (CC) .Konfigurasi umum transistor bipolar penguat ditunjukkan oleh gambarberikut ini
.
Untuk membuat penguat CE, CB, dan CC, maka terminal X, Y, dan Zdihubungkan ke sumber sinyal atau ground tergantung pada konfigurasiyang digunakan


 Penguat Tunggal Emitor adalah penguat yang kaki emitor transistor di groundkan, laluinput di masukkan ke basis dan output diambil pada kaki kolektor.Penguat Tunggal Emitor juga mempunyai karakter sebagai penguattegangan.


Gambar 2. Rangkaian Penguat Tunggal EmitorBeberapa rumus praktis pada rangkaian Tunggal Emitor:Penguatan tegangan tanpa C 3 : A v = R C / R E Penguatan tegangan dengan C 3 : A v = R C / r E Penguatan arus : A i = R 2 / R E
Impedansi keluaran : Z o = R C Impedansi masukan tanpa C 3 :Z i = R 1 //R 2 //Z ib dengan Z ib = h fe (r E +r e’ )
Impedansi masukan dengan C 3 :Z i = R 1 //R 2 //Z ib dengan Z ib = h fe . r e mempunyai karakteristik sebagai berikut :
 • Sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal input.
• Sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif,sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya.
 • Sering dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyalaudio).
 • Mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung padakestabilan suhu dan bias transistor


Penguat Tunggal Kolektor adalah penguat yang kaki kolektor transistor di groundkan, laluinput di masukkan ke basis dan output diambil pada kaki emitor.Penguat Tunggal Collector juga mempunyai karakter sebagaipenguat arus .
Gambar 3. Rangkaian Penguat Tunggal Kolektor
 Beberapa rumus praktis pada rangkaian Tunggal Kolektor :Penguatan tegangan A v = r E / (r E + r e’ ) ≈ 1 (sebab r E >> r e’ )Penguatan arus : A i = h fe Impedansi keluaran : Z o = r e’ Impedansi masukan:Z i = R 1 // R 2 // Z ib dengan Z ib = h fe (r E + r e’ )
mempunyai karakteristik sebagai berikut :
• Sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak membalik fasaseperti Common Emitor) • Mempunyai penguatan tegangan sama dengan 1.
• Mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor.
• Cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyaiimpedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah Penguat Tunggal Basis adalah penguat yang kaki basis transistor di groundkan, laluinput di masukkan ke emitor dan output diambil pada kaki kolektor.
Penguat Common Base mempunyai karakter sebagai penguattegangan

Gambar 4. Rangkaian Penguat Tungggal Basis Beberapa rumus praktis pada rangkaian Tunggal Basis :Penguatan tegangan : Av= rC/re’Penguatan arus : Ai = hfeImpedansi keluaran : Zo = rEImpedansi masukan:Zi = RE // re’ ≈ re’ (karena RE >> re’) mempunyai karakter sebagai berikut :
• Adanya isolasi yang tinggi dari output ke input sehinggameminimalkan efek umpan balik.
• Mempunyai impedansi input yang relatif tinggi sehingga cocok untukpenguat sinyal kecil (pre amplifier).
• Sering dipakai pada penguat frekuensi tinggi pada jalur VHF dan UHF.
• Bisa juga dipakai sebagai buffer atau penyangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar