Sabtu, 21 April 2012

Pengertian TRANSFORMATOR ELECTRIC

Transformator atau sering juga disebut trafo adalah komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk mengubah (menaikkan/menurunkan) tegangangan listrik bolak-balik (AC)Bentuk dasar transformator adalah sepasang ujung pada bagian primer dan sepasangujung pada bagian sekunder.Bagian primer dan skunder adalah merupakan lilitan kawatemail yang tidak berhubungan secara elektris. Kedua lilitan kawat ini dililitkan padasebuah inti yang dinamakan inti trafo. Untuk trafo yang digunakan pada tegangan ACfrekuensi rendah biasanya inti trafo terbuat dari lempengan2 besi yang disusun menjadisatu membentuk teras besi.Sedangkan untuk trafo frekuensi tinggi (digunakan padarangkaian2 Radio Frequency/RF) menggunakan inti ferit (serbuk besi yang dipadatkan).

Pada penggunaannya trafo juga digunakan untuk mengubah impedansi. (hah makananapaan tuh impedansi?!)Wah kalo ngejelasin impedansi bakal habis postingan ini, ntar deh saya jelaskan tentangimpedansi lain waktu aja ya :-). Balik lagi ke trafo, untuk trafo frekuensi rendahcontohnya adalah trafo penurun tegangan (Step Down Trafo) yang digunakan pada peralatan2elektronik tegangan rendah, adaptor, pengisi battery dsb. Trafo jenis ini jika pada bagian primernya kita hubungkan dengan tegangan AC misalnya 220 volt maka pada bagian skundernya akan mengeluarkan tegangan yang lebih rendah. Pada rangkaiantersebut trafo berfungsi untuk menurunkan tegangan AC dari jala-jala PLN yang 220 voltmenjadi sebesar tegangan yang dibutuhkan peralatan tersebut agar dapat bekerja normal,misalnya 3 volt, 6 volt atau 12 volt dsb.
Sementara itu trafo penaik tegangan (Step Up Trafo) adalah kebalikan dari step downtrafo yaitu untuk menaikkan tegangan listrik AC. Sebuah trafo penurun tegangan bisa juga kita gunakan untuk menaikkan tegangan dengan membalik bagian primernya þÿ menjadi skunder dan bagian skunder menjadi primer, tentu dengan memperhatikantegangan kerja trafo tersebut. Contoh penggunaan trafo penaik tegangan adalah padarangkaian emergency light/lampu darurat yang menyala saat PLN padam dan UPS padaPC. Prinsip kerjanyanya adalah tegangan DC (searah) yang berasal dari battery diubahmenjadi tegangan AC (bolak-balik) lalu dinaikan menjadi 220 volt oleh trafo sehinggamampu menyalakan lampu atau PC di saat PLN padam.
Secara (bukan karena;-)) prinsip trafo penurun tegangan adalah jumlah lilitan primernyalebih banyak dari pada jumlah lilitan skundernya . Sedangkan trafo penaik teganganmemiliki jumlah lilitan primer lebih sedikit dari pada jumlah lilitan skundernya. Jikadilihat dari besarnya ukuran kawat email yang digunakan, trafo penurun teganganmemiliki ukuran kawat yang lebih kecil pada lilitan primernya. Sebaliknya trafo penaik tegangan memiliki ukuran kawat yang lebih besar pada lilitan primernya. Hal inidikarenakan pada trafo penurun tegangan out put (keluaran) arus listriknya lebih besar,sedangkan trafo penaik tegangan memiliki out put arus yang lebih kecil. Sementara itufrekuensi tegangan pada in put dan out putnya tetap (tidak ada perubahan). Parameter lainadalah efisiensi daya trafo. Dalam kinerjanya trafo yang bagus memiliki efisiensi dayayang besar (sekitar 70-80%). Daya yang hilang biasanya keluar menjadi kalor/panas yangtimbul pada saat trafo bekerja. Trafo yang memiliki efisiensi tinggi dibuat dengan teknik tertentu dengan memperhatikan bahan inti trafo, kerapatan lilitannya serta faktor 2 lainnya.
Untuk mengetahui sebuah trafo masih bagus atau sudah rusak adalah denganmenggunakan AVO meter. Caranya posisikan AVO meter pada posisi Ohm meter, lalucek lilitan primernya harus terhubung. Demikian juga lilitan sekundernya juga harusterhubung. Sedangkan antara lilitan primer dan skunder tidak boleh terhubung, jikaterhubung maka trafo tersebut konslet (kecuali untuk jenis trafo tertentu yang memangdidesain khusus untuk pemakaian tertentu). Begitu juga antara inti trafo dan lilitan primer/skunder tidak boleh terhubung, jika terhubung maka trafo tersebut akanmengalami kebocoran arus jika digunakan. Secara fisik trafo yang bagus adalah trafoyang memiliki inti trafo yang rata dan rapat serta jika digunakan tidak bergetar, sehinggaefisiensi dayanya bagus. Dalam penggunaannya perhatikan baik2 tegangan kerja trafo,tiap tep-nya biasanya ditulis tegangan kerjanya misalnya pada primernya 0V - 110V -220V, untuk tegangan 220 volt gunakan tep 0V dan 220V, sedangkan untuk tegangan110 volt gunakan 0V dan 110V, jangan sampai salah atau trafo kita bakal hangus! Dan pada skundernya misalnya 0V - 3V - 6V - 12V dsb, gunakan 0V dan tegangan yangdiperlukan. Ada juga jenis trafo yang menggunakan CT (Center Tep) yang artinya adalahtitik tengah. Contoh misalnya 12V - CT - 12V, artinya jika kita gunakan tep CT dan 12Vmaka besarnya tegangan adalah 12 volt, tapi jika kita gunakan 12V dan 12V besarnyategangan adalah 24 volt.
Besarnya arus listrik yang bisa di supply oleh sebuah trafo biasanya juga dicantumkanmisalnya 0.5 Amp, 1 Amp, 5 Amp dsb. Sesuaikan dengan kebutuhan jika membeli ataumenggunakannya agar bisa berfungsi normal dan efisien.Jenis2 trafo yang lain adalah trafo OT(Output Trafo) dan IT(Input Trafo). Trafo jenis ini banyak digunakan pada peralatan audio. Untuk trafo frekuensi tinggi mungkin nanti akankita bahas pada bagian Radio Frekuensi (RF) karena penggunaannya lebih banyak dalamrangkaian2 RF.


Teknik Membuat Trafo:
(Trafo) sendiri, untuk kebutuhan rancang bangun rangkaian Elektronika, akanmenghasilkan mutu Trafo yang sangat baik. Karena konstruksi yang kita bangun bisadisesuaikan dengan kebutuhan kita. Dengan panduan yang cermat dan teliti anda akanmampu membuat Trafo tanpa harus terlebih dahulu mempelajari teori Trafo dari bangkukuliah yang begitu rumit. Seluruh metode yang akan di sampaikan, berdasarkan hasil ujicoba yang telah berhasil dengan baik.Sekilas tentang TRAFO.Trafo atau Tranformator adalah suatu alat yang berfungsi menaikkan dan menurunkantegangan listrik arus bolak-balik, dari tegangan tertentu menjadi lebih tinggi atau lebihrendah.Berdasarkan cara kerjanya /Fungsinya , Trafo dibagi menjadi dua yaitu:
1.Trafo Step up (menaikkan tegangan)
Yaitu jumlah lilitan Primer lebih sedikit dibanding jumlah lilitan sekunder
 2.Trafo step down (menurunkan tegangan)
Yaitu jumlah lilitan primer lebih banyak dibanding jumlah lilitan sekunder.Komponen yang dibutuhkan untuk membuat trafo terdiri dari Tiga komponen pokok yaitu:1.Kern (inti besi)2.Kawat tembaga (kawat email).3.Koker (tempat melilit kawat).

Gambar:Inti Kern yang Berbentuk E & I
Gambar:Koker Tempat Melilit kawat email
Gambar:Koker yang Sudah Dililit dgn Kawat Primer


Semua Komponen yang dibutuhkan untuk membuat Trafo, banyak tersedia di pasaran. Langkah-langkah membuat Trafo. 1.Menentukan besar Trafo / daya Trafo yang akan dibuat.Setelah menetapkan ukuran (daya) Trafo yang akan dibuat, kita bisa menentukan ukuraninti yang dibutuhkan,2.Menentukan Tegangan Primer (masuk) dan tegangan skunder (keluar).sebagai pedoman untuk menentukan diameter kawat yg akan kita gunakan.Contoh Membuat Trafo 250W. (input :220v, output: 24v ct. 24v, ) 5 Amper Seperti yg telah saya jelaskan diatas, kita tidak perlu pusing menghitung angka-angkamatematika, tetapai kita mulai dari cara yang sudah dicoba dan sudah berhasil.Ukuran inti untuk Trafo 250W kita menggunakan Kern dengan ukuran lebar inti 3,2cm,tebal susunan kern akan didapat 5cm. (hitungan tersebut berasal dari akar 250 = 15,81.karena menggunakan kern ukuran 3,2 cm sehingga didapat 1 5,81 / 3,2 = 4,9.dibulatkan keatas menjadi 5cm. ).Jumlah lilitan kawat email, untuk Trafo 250w adalah 3 lilitan / volt, sehingga untuk tegangan primer (220V) didapat 660 lilit.Diameter kawat primer antara 0,4 - 0,45 mm . namun sebagai tahap awal saya sarankangunakan dulu ukuran kawat primer 0,40mm, dengan pertimbangan anda belum mahir menyusun gulungan kawat dengan rapih. untuk tegangan skundernya (24v ct 24v) kitagunakan kawat email dengan diameter 0,85mm,Jumlah lilitan skunder ( untuk tegangan 24V ct 24V ) hitungannya tentu( 24 +24 = 48V . 48 lilit X 3 lilit =144 Lilit )

Minggu, 15 April 2012

Amplifier Audio 22 Amplifier Audio 22 Watt ini sangat mudah dibuat komponen-nya pun tidak terlalu mahal.Amplifier ini bisa digunakan sebagai amplifier untuk tape mobil atau penguat speaker satelit pada perangkat home theater.

PENGUAT TRANSISTOR
 Transistor merupakan komponen dasar untuk sistem penguat. Untukbekerja sebagai penguat, transistor harus berada dalam kondisi aktif. Kondisiaktif dihasilkan dengan memberikan bias pada transistor. Bias dapatdilakukan dengan memberikan arus yang konstan pada basis atau padakolektor.Secara umum penguat ( amplifier ) dapat dikelompokkan menjadi 3(tiga), yaitu penguat tegangan, penguat arus dan penguat transresistansi.Pada dasarnya kerja sebuah penguat adalah mengambil masukan ( input ),mengolahnya dan menghasilkan keluaran ( output )yang besarnya sebandingdengan masukan.Ada 3 macam konfigurasi dari rangkaian penguat transistor yaitu : Common-Emitter (CE) , Common-Base (CB) , dan Common-Collector (CC) .Konfigurasi umum transistor bipolar penguat ditunjukkan oleh gambarberikut ini
.
Untuk membuat penguat CE, CB, dan CC, maka terminal X, Y, dan Zdihubungkan ke sumber sinyal atau ground tergantung pada konfigurasiyang digunakan


 Penguat Tunggal Emitor adalah penguat yang kaki emitor transistor di groundkan, laluinput di masukkan ke basis dan output diambil pada kaki kolektor.Penguat Tunggal Emitor juga mempunyai karakter sebagai penguattegangan.


Gambar 2. Rangkaian Penguat Tunggal EmitorBeberapa rumus praktis pada rangkaian Tunggal Emitor:Penguatan tegangan tanpa C 3 : A v = R C / R E Penguatan tegangan dengan C 3 : A v = R C / r E Penguatan arus : A i = R 2 / R E
Impedansi keluaran : Z o = R C Impedansi masukan tanpa C 3 :Z i = R 1 //R 2 //Z ib dengan Z ib = h fe (r E +r e’ )
Impedansi masukan dengan C 3 :Z i = R 1 //R 2 //Z ib dengan Z ib = h fe . r e mempunyai karakteristik sebagai berikut :
 • Sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal input.
• Sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif,sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya.
 • Sering dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyalaudio).
 • Mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung padakestabilan suhu dan bias transistor


Penguat Tunggal Kolektor adalah penguat yang kaki kolektor transistor di groundkan, laluinput di masukkan ke basis dan output diambil pada kaki emitor.Penguat Tunggal Collector juga mempunyai karakter sebagaipenguat arus .
Gambar 3. Rangkaian Penguat Tunggal Kolektor
 Beberapa rumus praktis pada rangkaian Tunggal Kolektor :Penguatan tegangan A v = r E / (r E + r e’ ) ≈ 1 (sebab r E >> r e’ )Penguatan arus : A i = h fe Impedansi keluaran : Z o = r e’ Impedansi masukan:Z i = R 1 // R 2 // Z ib dengan Z ib = h fe (r E + r e’ )
mempunyai karakteristik sebagai berikut :
• Sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak membalik fasaseperti Common Emitor) • Mempunyai penguatan tegangan sama dengan 1.
• Mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor.
• Cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyaiimpedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah Penguat Tunggal Basis adalah penguat yang kaki basis transistor di groundkan, laluinput di masukkan ke emitor dan output diambil pada kaki kolektor.
Penguat Common Base mempunyai karakter sebagai penguattegangan

Gambar 4. Rangkaian Penguat Tungggal Basis Beberapa rumus praktis pada rangkaian Tunggal Basis :Penguatan tegangan : Av= rC/re’Penguatan arus : Ai = hfeImpedansi keluaran : Zo = rEImpedansi masukan:Zi = RE // re’ ≈ re’ (karena RE >> re’) mempunyai karakter sebagai berikut :
• Adanya isolasi yang tinggi dari output ke input sehinggameminimalkan efek umpan balik.
• Mempunyai impedansi input yang relatif tinggi sehingga cocok untukpenguat sinyal kecil (pre amplifier).
• Sering dipakai pada penguat frekuensi tinggi pada jalur VHF dan UHF.
• Bisa juga dipakai sebagai buffer atau penyangga.

Sabtu, 14 April 2012

Bagian-Bagian Pesawat Penerima Televisi




 Lembar Informasi Terdapat dua jenis pesawat penerima televisi yaitu televisi hitamputih dan televisi berwarna yang bersifat kompatibel. Kompatibilitas dapatdicapai karena dalam pesawat penerima televisi berwarna sinyaldibedakan dalam dua macam yaitu sinyal luminansi yang berisi detailgambar identik dengan sinyal videonya pesawat penerima televisi hitamputih.Agar pesawat penerima televisi berwarna ini dapat menempatilebar kanal yang sama dengan yang digunakan pada pesawat penerimatelevisi hitam putih maka tidak semua warna primer dipancarkanmelainkan hanya dua sinyal pembeda warna. Pembangkitan kembaliwarna-warna primer dilakukan pada pesawat penerima televisi di bagiandemodulasi krominansi. 1. Sistem Baku TV Berwarna Di Amerika dan Jepang pemancar televisi berwarna menggunakansistem baku NTSC. Pada sistem baku NTSC juga memiliki kompatibilitasyang sama seperti pada sistem PAL. Artinya akan didapat gambar yangbaik pula bila program pemancar TV berwarna ditangkap oleh penerimatelevisi hitam putih.Sistem baku TV berwarna NTSC hampir sama dengan sistem PALperbedaan terletak pada metoda pembuatan sinyal sub pembawa warna, jumlah garis scanning, frekuensi pembelok vertikal. Sistem yangdigunakan di Indonesia adalah sistem PAL . Perbedaan system keduanyadapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini.
Gambar 1. Blok Diagram Sistem Penerima TV Berwarna NTSC
Gambar 2. Blok Diagram Sistem Penerima Televise Berwarna PAL 2.
Blok Diagram Penerima TV Berwarna Sinyal-sinyal TV berwarna dapat dibagi dalam tiga grup yaitu sinyalluminansi (sama dengan sinyal video untuk penerima televisi hitam putih), sinyal sinkronisasi dan sinyal krominansi (sub pembawa warna).Perbedaan pesawat penerima televisi hitam putih dan berwarna secarablok diagram dapat dilihat pada gambar 3 di bawah ini.

Gambar 3. Blok Diagram Penerima TV Hitam Putih
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa beda keduanya adalahadanya rangkaian reproduksi warna pada penerima TV berwarna.Penerima TV berwarna gambar 3 mekanisme kerjanya sebagai berikut.Sinyal gambar datang berasal dari penala melewati penguat IF, detektorvideo, penguat video dan rangkaian matrik akhirnmya sampai padatabung gambar. Sinyal sinkronisasi dan sinyal krominansi dipisahkan padatingkat pertama dari penguat video dan masing-masing sampai padarangkaian sinkronisasi dan rangkaian regenerasi warna. Sedangkan sinyalsuara dipisahkan pada penguat IF gambar dan akhirnya mencapaipenguat suara.Berikut ini contoh blok diagram televisi hitam putih beserta bentukgelombangnya.

Gambar 4. Blok Diagram Penerima TV Berwarna 4. Fungsi Masing-masing Blok Diagrama. Penala Agar dapat diperoleh cakupan penerimaaan siaran televisidigunakan sistem konver yang terdiri dari penguat RF, mixer danosilator lokal. Mixer bertugas mencampur sinyal masukan frekuensi tinggi yang berhasil dilewatkan oleh rangkaian tunner dengan sinyalkeluaran osilator local sehingga diperoleh gelombang TV frekuensimenengah (IF). Jadi dengan menggunakan konverter (pengubah)sinyal frekuensi tinggi dari penala (tuner) diubah menjadi satu frekuensimenengah IF.
Gambar 5. Rangkaian Penala b. Penguat IF Gambar Sinyal keluaran dari konverter kemudian dipoerkuat sehinggadiperoleh penguatan yang cukup besar untuk penerima TV. Penguat IFgambar mempunyai penguatan sekitar 100 kali. Bagian penguat IFgambar dihubungkan dengan rangkaian feedback AGC (Automaticgain Control / pengatur penguatan otomatis ) sama halnya seperti yangdiberikan pada penguat HF di rangkaian penala tujuanny adalah agaroutput tegangan pada penguat IF selalu konstan walaupun teganganinputnya berubah-ubah. c. Detektor Video Sinyal video komposit dari penguat IF video dideteksi dalamdetektor video. Yang dimaksud dengan sinyal video komposit adalahsinyal video yang masih mengandung sinyal sinkronisasi, blangking.Detektor video biasanya menggunakan dioda karena mempunyai sifatlinieritas yang baik dan juga distorsinya kecil. Sinyal video di ambil sisi negatip atau positip tergantung tingkatan rangakain penguat gambarsetelah tingkat detektor yang penting sinyal luminan sampai padakatoda tabung gambar harus selalu polaritas negatip. d. Penguat Video Penguat video berfungsi menguatkan sinyal luminan yang berasaldari detektor video agar mempunyai kekuatan yang cukup untukmenggerakkan tabung gambar. Dari rangkaian ini sinyal sinkronisasidan sinyal krominansi dikeluarkan dan masing-masing diberikankepada proses berikutnya.Agar dapat dihasilkan gambar berwarna yang baik pada tabunggambar , sinyal luminan dari detektor video diperkuat oleh penguatvideo kira-kira seratus kali dan ditunda 1 µs oleh rangkaian tunda. e. Rangkaian AGC Bila kekuatan gelombang TV berubah-ubah dan agar sinyal yangdimasukkan ke detektor video itu konstan maka pada penguat HF danpenguat IF harus dapat diatur secara otomatis dengan rangkaian AGC.Bila kekuatan gelombang yang diterima lemah maka penguatanpenguat HF dibuat maksimum dan hanyalah penguatan penguat IFyang diatur oleh rangkaian AGC. Bila kekuatan gelombang TV yangditerima lebih besar dari pada harga tertentu, penguatan HF juga diaturoleh rangkaian AGC. f. Rangkaian Defleksi Sinkronisasi Rangkaian defleksi sinkronisasi dapat dibagi dalam empat bagianyaitu rangkaian sinkronisasi, rangkaian defleksi vertikal, rangkaiandefleksi horisontal dan rangkaian pembangkit tegangan tinggi. g. Rangkaian Sinkronisasi Rangkaian sinyal sinkronisasi dipisahkan dari sinyal video kompositdan kemudian diperkuat. Sinyal sinkronisasi horisontal dipisahkan darisinyal sinkronisasi vertikal dengan menggunakan rangkaian pemisahfrekuensi. h. Rangkaian Defleksi Vertikal Terdiri dari rangkaian pembangkit gelombang gigi gergaji,rangkaian penguat dan rangkaian output. Rangkaian pembangkitgelombang gigi gergaji disinkronisasikan dengan sinyal sinkronisasivertikal dan membangkitkan gelombang gigi gergaji 50 Hz. Sinyal inikemudian diperkuat untuk mendapatkan daya agar kumparan defleksivertikal mampu menyimpangkan berkas elektron pada tabung ke arahvertikal. i. Rangkaian Defleksi Horisontal Pada bagian ini arus listrik yang berbentuk gigi gergaji frekuensi15625 Hz dialirkan ke kumparan defleksi horisontal agar dapatmenyimpangkan berkas elektron tabung kearah horisontal. j. Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi Pada bagian ini membangkitkan tegangan tinggi untuk mensuplaytegangan tinggi pada anoda tabung gambar. Pulsa flyback horisontaldari defleksi horisontal dalam rangkaian ini diperbesar denganmenggunakan transformator flyback . Pulsa yang diperbesar itukemudian disearahkan dengan menggunakan penyearah pendobeldan dihasilkan output tegangan tinggi searah. k. Demodulator Sinyal Warna Dengan menggunakan demodulator warna sinyal-sinyal perbedaanwarna didemodulasikan dari sinyal U dan V. Pada sistem demodulasiini ketiga sinyal perbedaan warna didemodulasi langsung dari sinyal-sinyal sub pembawa warna. Artinya dari dua sinyal; perbedaan warna(B-Y) dan (R-Y) mula-mula dihasilkan dengan mendemodulasi masing-masing sinyal dari sinyal sub pembawa warna U dan V, kemudiansinyal (G-Y) dihasilkan dengan mengkombinasikan kedua sinyalperbedaan warna (sinyal B-Y dan R-Y). Untuk lebih jelasnyadigambarkan sebagai berikut :
Gambar 6. Rangkaian Demodulasi UV dan Matriksnya l. Rangkaian Output Sinyal Warna Ketiga sinyal perbedaan warna yang berasal dari demodulasi warnadan sinyal luminasi yang berasal dari penguat video dicampursehingga menghasilkan ketiga warna primer merah, hijau dan biru.Ketiga warna primer ini diperkuat agar amplitudo tegangannya cukupuntuk menggerakkan tabung gambar berwarna. Sistem penggerak inidisebut “metoda penggerak warna primer” karena tabung gambarberwarna digerakkan oleh tiga warna primer. Pada “metoda penggerak sinyal perbedaan warna” tabung gambar berwarna digerakkan olehtiga buah sinyal perbedaan warna dan tiga buah sinyal luminandilalukan melalui elektroda-elektroda yang berlainan kemudianketiganya dikombinasikan menjadi warna-warna primer R, G dan Bdalam tabung gambar. m. Perbedaan Frekuensi Kerja Sistem Penerima Televisi NTSCdan PAL Perbedaan sistem PAL dan NTSC secara hardware dapat dilihatpada gambar 1 dan gambar 2. Selain itu terdapat perbedaan frekuensi kerja, perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel 1 dantabel 2 di bawah ini. Tabel 1. Frekuensi Kanal

No. Kanal NTSC (MHz) PAL (MHZ) Kanal 1 Telekomunikasi TelekomunikasiKanal 2 54-60 47-54Kanal 3 60-66 54-61Kanal 4 66-72 61-68Kanal 5 76-82 174-181Kanal 6 82-88 181-188Kanal 7 174-180 188-195Kanal 8 180-186 195-202Kanal 9 186-192 202-209Kanal 10 192-198 209-216Kanal 11 198-204 216-223Kanal 12 204-210 223-230Kanal 13 210-216UHF 470-890 590-770 Tabel 2. Perbedaan lain Uraian NTSC PAL Frek Pembelok V 60 Hz 50 HzJml grs H 525 625Frek Pembelok H 15 750 Hz 15 625 HzLebar Kanal 6 MHz 7 MHzVHF 54 – 214 MHz 47-230 MHzUHF 470-890 MHz 590 – 770 MHzFrekuensi warna 3,58 MHz 4,43 MHz

Jumat, 13 April 2012

Televisi Analog

                 Televisi Analog


Sampai akhir tahun 2009, 10 negara telah menyelesaikan proses mematikan siaran analog terestrial. Banyak negara lain sudah punya rencana untuk melakukannya atau sedang dalam proses konversi yang dipentaskan. Negara pertama yang membuat grosir beralih ke digital over-the-air (terestrial) penyiaran adalah Luksemburg, pada tahun 2006, diikuti oleh Belanda kemudian pada tahun 2006, Finlandia, Andorra, Swedia, Norwegia dan Swiss pada tahun 2007, Belgia (Flanders) dan Jerman pada tahun 2008, Amerika Serikat (khusus kekuatan tinggi), Isle of Man dan Denmark, dan Norwegia pada tahun 2009. Pada tahun 2010, Wallonia, Spanyol, Wales, Latvia, Estonia, Kep. Channel dan Slovenia menyelesaikan transisi. Kroasia sepenuhnya menggunakan sinyal digital dan wilayah terakhir yang menggunakan sinyal analog telah mematikan sinyal analog pada bulan Oktober 2010.[1] Di Amerika Serikat, siaran berkekuatan tinggi over-the-air sepenuhnya dalam format digital ATSC sejak 12 Juni 2009, tanggal yang ditetapkan FCC akhir dari semua kekuatan tinggi transmisi TV analog. Akibatnya, hampir dua juta rumah tangga tidak bisa lagi menonton televisi karena mereka tidak siap untuk transisi. Penggantian ini awalnya dijadwalkan untuk 17 Februari 2009 sampai Kongres AS melewati tansisi ke sinyal digital.[2] Hal ini terjadi pada tengah malam saat semua sinyal analog untuk TV ditutup.[3] Di Jepang, peralihan ke siaran digital dijadwalkan terjadi 24 Juli 2011. Di Kanada, itu dijadwalkan terjadi 31 Agustus 2011. Cina dijadwalkan untuk beralih pada tahun 2015. Di Britania Raya, peralihan digital memiliki waktu yang berbeda untuk setiap bagian dari negara, namun seluruh Inggris akan menjadi digital pada 2012. Brasil beralih ke digital pada 2 Desember 2007 di kota-kota besar dan diperkirakan akan memakan waktu tujuh tahun untuk menyelesaikan perluasan sinyal atas semua wilayah Brasil.Pada tahun 2017,seluruh televisi di Indonesia sudah menggunakan sistem digital.Jadi,tidak ada lagi TV analog di Indonesia. Di Malaysia, Malaysia Communications & Multimedia Commission (MCMC) akan meminta tawaran tender pada triwulan ketiga untuk tahun 2009 UHF 470-742 MHz spektrum yang akan membuka jalan bagi negara untuk bergerak ke era televisi digital. Pemberian spektrumyang akan melihat harus membangun satu transmisi terrestrial digital / TV broadcast (DTTB) infrastruktur untuk semua penyiar naik untuk menyampaikan program-program TV mereka. Pemenang akan diumumkan pada akhir 2009 atau awal 2010 dan harus memulai roll out digital segera setelah penghargaan di mana analog switch-off direncanakan untuk tahun 2015. Sementara sebagian besar pemirsa dari over-the-air siaran di Amerika Serikat menonton listrik penuh (yang berjumlah 1800), ada tiga kategori lain dari stasiun TV di Amerika Serikat: stasiun tenaga rendah, stasiun kelas A, dan stasiun translator

http://id.wikipedia.org/wiki/Televisi_analog



Sinkronisasi adalah proses pengaturan jalannya beberapa proses pada saat yang bersamaan.

Tujuan utama sinkronisasi adalah menghindari terjadinya inkonsistensi data karena pengaksesan oleh beberapa proses yang berbeda (mutual exclusion) serta untuk mengatur urutan jalannya proses-proses sehingga dapat berjalan dengan lancar dan terhindar dari deadlock atau starvation.

Sinkronisasi umumnya dilakukan dengan bantuan perangkat sinkronisasi. Dalam bab ini akan dibahas beberapa perangkat sinkronisasi, yaitu : TestAndSet(), Semafor, dan Monitor.